Medan (UINSU)
Menyusun rencana kerja (renja) dan anggaran pada 2025 diarahkan agar fokus pada beberapa hal, meliputi untuk peningkatan akreditasi tingkat program studi (prodi), sarana dan prasarana di fakultas serta kebutuhan mahasiswa dan peningkatan kompetensi tenaga pendidik.
Demikian ditegaskan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg pada acara Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Berdasarkan Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2025 UINSU digelar di Hotel Madani, Medan, Kamis (16/5). Hadir pada acara itu para pimpinan kampus, dekan dan wakil dekan, pimpinan lembaga dan unit, pejabat terkait dan operator seluruh fakultas di lingkungan kampus. “Giat ini penting untuk menyusun rencana kerja 2025. Fokus alokasi anggaran atau dana yakni untuk peningkatan akreditasi, sarana prasarana, kebutuhan mahasiswa dan tenaga pendidik,” jelas rektor.
Ia mengarahkan, tiap pejabat dan utusan fakultas yang berkaitan tentang rencana kerja dan peganggaran agar betul-betul fokus. Sehigga ke depan, tidak ada revisi yang bisa menghambat serapan anggaran untuk program kerja di 2025 mendatang. Khusus untuk pengajuan dan proses akreditasi prodi, ia mengarahkan agar fakultas menyiapkan alokasi dana untuk memenuhi kriteria yang diperlukan untuk menaikkan akreditasi.
Begitu pula untuk sarana, prasarana dan fasilitas di fakultas. Seperti pendingin ruangan, kamar mandi, perangkat informasi dan lainnya harus prima. Selain mendukung pembelajaran bagi mahasiswa, juga bentuk pelayanan untuk tendik.
Lalu untuk kebutuhan mahasiswa juga disiapkan, di antaranya menyediakan anggaran untuk mahasiswa yang mengikuti berbagai kegiatan akademik dan nonakademik seperti kompetisi baik tingkat regional, nasional dan internasional. Begitu juga untuk tendik atau dosen, disediakan anggaran misalnya untuk turut pelatihan, peningkatan kompetensi, program sertifikasi dan lainnya. Segala program juga perlu diselaraskan dengan rencana strategis (renstra) dan visi misi kampus.
Prof Nurhayati menegaskan, kebutuhan peganggaran ini disesuaikan oleh pengguna anggaran agar lebih fokus dan optimal serapannya dalam bentuk kegiatan. Hal itu harus diakomodir dalam petunjuk operasional kegiatan (POK) 2025 dan tak kalah penting disiapkan data pelengkap sebagai pendukung dalam proses penyusunan renja dan anggaran, termasuk rencana penarikan dana (RPD).
Rektor mengarahkan, agar layanan terkait jaringan internet di lingkungan kampus juga harus dimaksimalkan dan tersedia jaringan internet yang baik dan cepat. Penekanan ini disampaikan untuk Pusat Informasi dan Pangkalan Data (Pustipada) yang bertugas soal kualitas jaringan internet kampus.
Sejauh ini, hingga Mei, serapan anggaran UINSU dinilai masih rendah yakni masih berkisar 20,46 persen. Maka rektor meminta kepada unit yang punya anggaran di POK harus bekerja optimal. Dengan target pada Juli mendatang, serapan anggaran harus minimal 75 persen. Hal ini juga merupakan perjanjian rektor dengan Menteri Agama Gus Men terkait serapan anggaran.
Terkait penyusunan renja dan anggaran 2025 ini, Prof Nurhayati berpesan agar semua elemen tetap solid dan saling berkoordinasi untuk mempermudah kerja. Penguatan tim anggaran, saling mendukung, jangan saling menyalahkan dan bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Kepada pimpinan, baik di tingkat fakultas dan universitas agar mau turun ke bawah mengawasi langsung pekerjaan anggotanya.
Ketua panitia acara, Kepala Biro AUPK Khairunas, SH, MH menyampaikan, penyusunan ini meliputi semua unit kerja di lingkungan kampus, baik lembaga, fakultas dan lainnya. Acara diikuti 96 peserta dan digelar selama empat hari, diharapkan peserta bisa melengkapi semua yang diperukan dalam penyusunan renja dan anggaran untuk 2025.
Kegiatan ini, lanjutnya, juga dimaksudkan untuk meningkatkan pagu indikatif terkait anggaran, sehingga tidak ada lagi anggaran yang diblokir akibat adanya dokumen yang tidak lengkap dalam pengajuan. Kegiatan dilanjutkan dengan beberapa sesi materi dan panel untuk penyusunan renja dan anggaran (Humas)