UINSU

Jakarta (UINSU)

Jum’at, 20 Juni 2025 – Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi meluncurkan Program PRIMA (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics) dalam sebuah agenda nasional yang digelar di Jakarta, Jumat (20/6). Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapan kerja lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di seluruh Indonesia melalui penguatan kompetensi, pengalaman magang, dan pendampingan profesional.

Hadir dalam peluncuran tersebut para pimpinan PTKI dari berbagai wilayah, termasuk Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., yang turut mengikuti rangkaian acara dan menyampaikan komitmen institusinya untuk mendukung penuh implementasi Program PRIMA.

Dalam sambutannya, Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menegaskan bahwa Program PRIMA merupakan wujud nyata reformasi pendidikan tinggi Islam agar lebih adaptif terhadap tuntutan zaman. Ia menyebut bahwa program ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari gerakan nasional menyiapkan generasi muda PTKI yang profesional dan berintegritas.

“Kita ingin lulusan PTKI tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga dibekali dengan pengalaman kerja nyata, keterampilan yang teruji, dan sertifikasi yang diakui oleh dunia industri,” ujar Menteri Agama dalam pidato peluncuran.

Program PRIMA dirancang dalam tiga tahapan utama:

Pre-Internship dan Bootcamp yang mencakup pembekalan soft skills, etos kerja, komunikasi profesional, literasi digital, hingga pengenalan teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (AI)

;Magang Industri selama 2 hingga 10 bulan di lebih dari 70 institusi mitra, dengan total 1.615 posisi magang tersedia bagi mahasiswa PTKI;

Mentorship dan Monitoring oleh para dosen dan praktisi industri, dengan sistem evaluasi digital berbasis pelaporan real-time.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., menjelaskan bahwa PRIMA ditargetkan menjangkau 15.000 mahasiswa dan melibatkan 600 PTKI serta 300 mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI) hingga tahun 2029.

Menanggapi peluncuran program tersebut, Rektor UINSU Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap PRIMA sebagai salah satu langkah progresif Kementerian Agama dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di era global.

“Kami sangat mendukung Program PRIMA. Ini merupakan terobosan penting dalam menciptakan lulusan PTKI yang tidak hanya kuat secara akademik dan spiritual, tetapi juga memiliki kompetensi profesional yang dibutuhkan oleh dunia kerja. UINSU siap mendukung pelaksanaannya secara konkret di tingkat institusi,” ungkap Rektor UINSU usai mengikuti sesi peluncuran.

Ia juga menambahkan bahwa UINSU Medan saat ini tengah mempersiapkan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) internal sebagai bagian dari upaya mendorong mahasiswa agar memiliki bukti kompetensi yang sah. Selain itu, beberapa dosen UINSU juga telah mengikuti pelatihan asesor kompetensi sebagai langkah awal dalam memperkuat sistem penjaminan mutu lulusan berbasis keahlian.

Lebih lanjut, Prof. Nurhayati menegaskan komitmen kampus untuk memperluas jejaring kerja sama dengan sektor industri dan dunia kerja guna menyediakan ruang magang yang berkualitas dan relevan dengan bidang keilmuan mahasiswa.

Program PRIMA dinilai selaras dengan visi strategis Kementerian Agama melalui ASTA CITA dan ASTA PROTAS 2025–2029, yang mengedepankan peningkatan mutu, integritas, dan daya saing lulusan PTKI.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri, Program PRIMA diharapkan mampu mencetak generasi lulusan PTKI yang tidak hanya religius dan berwawasan keislaman, tetapi juga profesional, kompeten, dan siap bersaing di pasar global. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content