Medan (UINSU)
Langkahnya pasti dan penuh percaya diri, maju ke panggung kehormatan untuk dipindahkan tali toganya dari kiri ke kanan sebagai tanda sah dilantik dan dikukuhkan sebagai sarjana Ilmu Komputer di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan.
Ialah Elang Mas Nasution, salah satu mahasiswa differently abled (difabel) yang mengenyam pendidikan strata satu (S-1) di Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UINSU Medan di bawah bimbingan Dekan Prof Zulham. Berkat kerja keras dan konsistensinya, mahasiswa dengan keterbatasan fisik ini akhirnya bisa menyelesaikan studinya.
“Saya merasa lega, setelah berjibaku selama kuliah, enam tahun. Akhirnya hari ini bisa diwisuda juga. Lega dan senang, alhamdulillah,” tukas Elang Mas Nasution usai dilantik sebagai sarjana pada Wisuda ke-84 UINSU Medan yang digelar di Gelanggang Mahasiswa, Kampus I UINSU Jalan Sutomo Ujung, Medan, Rabu (20/11).
Elang mengaku, selama berkuliah di kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini, ia banyak mendapatkan ilmu, wawasan, dan pengalaman yang kompleks. Banyak hal ia pelajari, mulai dari hal-hal bersifat akademik hingga pengalaman lain yang mendukungnya untuk terus berkembang, seperti belajar memanajemen waktu, meningkatkan kemandirian, dan lainnya.
Layaknya mahasiswa pada umumnya, ia juga mengalami berbagai tantangan yang menunjukkan sulit dan beratnya perjalanan akademik. Seperti sering begadang dan mengurangi waktu tidur untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Walau dengan keterbatasan, ia tetap menunjukkan komitmen agar bisa membanggakan orang tua dan keluarga dengan menyelesaikan studi jenjang S-1 yang ia percayakan di UINSU Medan.
Memang, jelasnya, karena keterbatasan fisik, di awal-awal kuliah ia mengalami sambutan yang agak berbeda, seperti kawan-kawan yang terkejut dengan kondisinya. Namun, lambat laun, semua pihak pun dapat menyesuaikan diri dan saling mendukung. Hal ini menandakan bahwa UINSU, yang baru saja mendapatkan akreditasi Unggul tingkat institusi dari BAN-PT, tetap menjadi kampus yang ramah terhadap difabel.
Selain bersyukur atas pencapaian akademik yang mulia ini, Elang mengharapkan agar kampus yang akan ia tinggalkan ini bisa terus berbenah menjadi kampus yang lebih baik di masa depan. UINSU diharapkan dapat menghasilkan lulusan berkualitas dan mencetak SDM yang mendukung pembangunan bangsa dan negara.
Untuk teman-teman mahasiswa lainnya, khususnya bagi para difabel, Elang berpesan agar jangan pernah patah semangat. Walau dengan keterbatasan, percayalah pasti ada kelebihan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Tetap tanamkan motivasi terbaik dan ingat untuk membanggakan serta tidak mengecewakan orang tua, keluarga, dan teman-teman.
Jangan segan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan teman-teman kuliah sebagai sistem pendukung. “Sering-seringlah berdiskusi, jangan pantang menyerah, tetap semangat. Lalu, kejar cita-cita kita setinggi langit,” tuturnya.
Diketahui, pada Wisuda ke-83 dan ke-84 yang bertepatan dengan Dies Natalis UINSU ke-51, jumlah wisudawan yang dilantik adalah 4.032 lulusan. Prosesi wisuda ini dipimpin oleh Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati, M.Ag bersama pimpinan Senat Universitas. (Humas)