UINSU

Oleh: Dr. Abrar M. Dawud Faza, MA.

Pasca dilantiknya Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag. menjadi Rektor UIN Sumatera Utara Medan pada tanggal 09 Mei 2023 oleh Kementrian Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas, Rektor perempuan pertama di UINSU tersebut mengemukakan gagasan besar “Smart Islamic University” untuk kemajuan Kampus Islam Negeri di Sumatera Utara.

Tentunya ini bukan persoalan mudah, dan hasil telaah serta ikhtiar yang mendalam yang dilakukan Prof. Nurhayati akan pentingnya nilai-nilai pembaharuan di dalam kelembagaan UIN Sumatera Utara (tajdid al Jam’iyah) harus segera di hilirisasi. Ini sudah di era yang berbeda, terjadi pergeseran peradaban secara cepat (fast) dan terbuka (open civilization).

Regenerasi kepemimpinan UIN Sumut dari dahulu sampai sekarang sebenarnya sudah banyak berkontribusi besar untuk kemajuan UIN Sumatera Utara. Sejumlah pikiran-pikiran hebat lahir dari rahim suksesi kepemimpinan UIN Sumut sampai di umur setengah abad ini (50 tahun).

Membaca Visi Besar Smart Islamic University

Impian dan cita-cita menjadikan UIN Sumatera Utara menjadi Smart Islamic University hal ini bukan tidak mungkin, ada sejumlah dasar mengapa hal ini bisa terwujud.

Pertama, secara geografis wilayah pulau Sumatera berbatasan dekat dengan Negara-Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam dan Thailand yang mempunyai corak sosial Islam berbudaya Melayu. Dengan kata lain, bahwa sejumlah kampus-kampus Islam sudah didirikan di Negara-Negara rumpun melayu. Hal ini bisa menjadi kunci membuka peluang kerjasama internasional se-Asia Tenggara terhadap kemajuan Islam di era modern. Keinginan Prof. Nurhayati dari Smart Islamic University yang bertujuan membentuk peradaban Islam yang maju di Asia Tenggara tahun 2027 harus dimaknai bahwa UIN Sumut jangan lagi menjadi “objek” di Asia Tenggara melainkan harus menjadi “Subjek” atau pelaku terhadap peradaban Islam yang maju di Asia Tenggara. UIN Sumut harus hadir dan berkontribusi pada level Asia Tenggara pada berbagai aspek.

Kedua, SDM UIN Sumatera Utara sudah banyak menjadi Guru Besar (Profesor) pada berbagai bidang keilmuan, sudah banyak yang Doktor meskipun yang Magister juga masih ada. Akan tetapi ini sudah ada perubahan yang cukup signifikan. Para Dosen harus bisa memberikan sumbangsih nyata baik dari segi pikiran (ide; gagasan maupun karya ilmiah yang temuannya sangat diperlukan saat sekarang ini) maupun kontribusi aktif terhadap isu-isu nasional dan internasional. SDM di UIN Sumut harus melihat dinamika Global, dengan begitu gagasan Smart Islamic University bisa diarahkan kepada pembangunan terarah dan berkelanjutan.

Ketiga, Berkenaan dengan Struktural dan Kelembagaan, bahwa orang-orang yang hari ini menjabat di UIN Sumatera Utara harus menyadari bahwa “konsep cerdas” pada Smart Islamic University harus mengoptimalkan kemampuan yang dipimpinnya dengan menghadirkan “IT” yang mendukung pembelajaran dan sistem. Nantinya kelembagaan harus bisa memiliki sistem yang canggih dan mutakhir. Arah pembangunan Konsep Cerdas (smart) harus memang dirasakan oleh Civitas Akademika UIN Sumut, bahwa segala sesuatu sudah modern dan segala akses menjadi cepat, tepat dan mudah. Itulah kenapa menurut Prof. Nurhayati UIN Sumut penting menguasai Big Data, agar segala permasalahan bisa dicari jalan keluarnya apakah peranan dari IT bisa membuat masalah menjadi kecil dan terselesaikan.

Keempat, Program Kerja maupun anggaran belanja setiap unit harus besar dialokasi ke aspek sistem informasi teknologi. Bahwa apa yang harus diutamakan maka ini menjadi prioritas. Ini sangat penting karena akan terlihat secara fisik bahwa pembangunan terlihat secara infrastruktur luar dan infrastruktur dalam.

Kelima, ialah kesatuan visi dan misi, meskipun ini bagian akhir pada tahap inilah sebenarnya yang utama. Seluruh Civitas Akademika UIN Sumut harus menyadari bahwa Smart Islamic University ini bukan hanya sebuah impian atau imajinasi. Melainkan gagasan besar ini juga diadopsi setiap Civitas Akademika agar menjadi Grand Design arah kemajuan UIN Sumut kedepannya.

Keinginan Transformasi Menuju Smart Islamic University

Transformasi bermakna perubahan, pertanyaan mendasar kenapa UIN Sumut harus “bertransformasi” ialah untuk transformasi intelektual, sosial budaya, seni dan juga sains. Ada dua garis besar setidaknya dalam hal transformasi yang diinginkan Prof. Nurhayati selaku Rektor UIN Sumut, yaitu menguasai dunia dengan ilmu pengetahuan dan sains.

Adanya keringinan transformasi ini tentu sudah berdasarkan analisis, kenapa hal ini penting untuk diterapkan. Konsep Cerdas (smart) nantinya tetap mengalami perubahan berdasarkan situasi, oleh karenanya penyelenggaraan konsep Smart Islamic University penyelenggaraannya harus didasarkan pada evaluasi, riset dan pengembangan. Dari sana UIN Sumut akan mengetahui bagaimana kebutuhan masyarakat, kebutuhan global, dan terutama kebutuhan Civitas Akademika. Dengan begitu manfaat dari Konsep Cerdas (smart) bisa dirasakan manfaatnya. Gagasan besar Prof. Nurhayati merupakan hasil dari pengamatan dan kajian yang memang saat sekarang ini sangat-sangat diperlukan di UIN Sumut. Jika gagasan tersebut berhasil keberadaan UIN Sumut akan sejajar dengak kampus-kampus nasional yang menuju internasional dan bahkan menjadi kampus rujukan dunia. (WR2)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content