UINSU

Medan (UINSU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait peningkatan mutu dan reputasi kelembagaan di Kampus IV Durin Jangak, Tuntungan, Medan, Rabu (22/5).

Rektor UINSU Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag melalui Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag menyampaikan, FGD semacam ini digelar tentu bernilai akreditasi, sejalan upaya untuk meraih akreditasi unggul pada tahun ini. FGD ini bertujuan meningkatkan mutu dan reputasi akademik UINSU dan kampus-kampus jajaran LLDikti Wilayah I Sumut serta IPB.

Sejalan tema diangkat yakni ‘Meningkatkan reputasi IPB, UINSU Medan dan kampus-kampus LLDikti Wilayah I Sumut melalui kerja sama dan publikasi ilmiah serta visibility melalui backlink ipb.ac.id dan uinsu.ac.id antar-perguruan tinggi’. “Akrediasi unggul adalah harga mati, jadi ini beban moral yang harus dipertaruhkan. Di antaranya dengan kolaborasi internasional dan kerja sama dengan lembaga lain,” urainya, sembari memaparkan, beberapa waktu ini, sejumlah kerja sama dibangun di antaranya dengan Universitas Brawijaya, IPB, UGM dan UI dan dengan tujuh kampus di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Salah satu capaian, yakni lima prodi di FST sudah meraih akreditasi baik sekali, selangkah lagi menuju unggul. Ia juga menekankan, MoU dengan berbagai lembaga harus diteruskan dengan perjanjian kerja sama dan program bersama sehingga lebih bernilai. Hal itu, upaya untuk menjawab tantangan global dan dunia internasional yang luar biasa. Dalam FGD ini juga diharapkan kolaborosi yang optimal berkaitan isu-isu penting kini. Di antaranya tentang Green Campus, atau isu lingkungan, diharap bisa diteruskan dalam joint research dan pilot project yang bertujuan pada pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi.

Dekan FST, Dr. Zulham, M.Hum menyampaikan, gagasan program peningkatan reputasi akademik kampus ini berasal dari IPB yang melibatkan UIN SU dan kampus-kampus di bawah naungan LLDikti Wilayah I Sumut di antaranya Universitas Pembangunan Panca Budi dan kampus negeri seperti USU dan Unimed. Ini kesempatan yang langka dengan semangat bukan saling bersaing tapi berdampingan dan bersinergi untuk saling membesarkan. “Kita butuh mendengarkan untuk membangun mentalitas kita,” katanya sembari menyampaikan profil Fakultas Sains dan Teknologi sejak 2015.

FGD juga untuk membahas bagaimana peningkatan peringkat global. “Kita perlu membuka kuping kita, agar mentalitas dan gagasan serta motivasi bekerja kita terbangun,” tukas Dr Zulham.

Hadir pimpinan IPB di antaranya Direktur Kerjasama IPB Dr. Jaenal Effendi, S.Ag, MA dan sebagai narasumber yakni Prof. Dr. Efi Yuliati Yovi, S.Hut, M.Sc dan Noening Koesoemowardani, S.Pt, M.Si juga dari IPB. Dr. Jaenal menyampaikan, IPB memiliki program untuk mengakselerasi perguruan-perguruan tinggi di daerah agar bisa bersama-sama maju dalam berbagai aspek, di antaranya reputasi akademik melalui publikasi ilmiah. Yang anggaran program ini disiapkan pemerintah dan dikelola IPB, program ini telah menjajaki berbagai daerah seperti Sulawesi dan kali ini di Sumatera Utara, ini adalah program untuk meningkatkan reputasi dan maju bersama yang dipelopori IPB sebagai kampus peringkat 51 dunia terkait publikasi ilmiah.

Program yang dituangkan dalam bentuk FDG ini bertujuan untuk meningkatkan akselerasi publikasi ilmiah misalnya di Scopus. Para narsumber akan mengulas dan membahas tentang teknik dan strategi dalam menaikan mutu publikasi ilmiah dan berbagai kerja sama-kerja sama yang perlu dilakukan. Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan paparan narasumber yang dilanjutkan dengan dialog dan tanya jawab. Dr Jaenal juga menyampaikan beberapa ‘critic points’ bagi perkembangan Sumatera Utara, menurutnya perlu mengubah kultur kerja di Sumut ini dengan harus proaktif atau tidak menunggu namun menciptakan suasana untuk bergerak maju.

Ia menjelaskan, mulailah merencakaan cita-cita besar dengan berbagai gerakan-gerakan kecil yang konsisten dan mempertimbangkan skala prioritas. Hal itu salah satunya untuk mewujudkan kerja dari yang disebut dengan effective people. Yakni tau hal-hal yang penting dan mana yang mendesak. Ia menegaskan, saat ini sudah tidak zamannya lagi bersaing tapi saat ini zamannya bersanding. Artinya sinergi dan saling mendukung dalam mencapai akselerasi reputasi kampus.

Pada kegiatan ini juga, dilakukan penandatangan MoU antara IPB dan FST UIN SU dan juga antara IPB dan beberapa universitas yang menjadi undangan pada kegiatan FGD ini, seperti USU, Unimed, Universitas Pembangunan Panca Budi dan beberapa universitas lainnya. Penandatanganan MoU ini diharapkan dapat menjadi landasan berbagai kegiatan kolaboratif di masa depan, termasuk penelitian bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta program pengabdian masyarakat yang lebih luas. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content