UINSU

Medan (UINSU)
Polda Sumatera Utara (Poldasu) bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sumatera (UINSU) melaksanakan program SIM Keliling Masuk Kampus dengan tujuan memberikan layanan perpanjangan SIM dan pelayanan samsat perpanjangan STNK bagi warga dan sivitas kampus.

Acara digelar di kampus II Jalan Willem Iskander, Medan pada Rabu (22/5). Hadir pada pembukaan program itu di antaranya para dekan dan wakil dekan, para pejabat UINSU terkait dan para pejabat Poldasu khususnya di unit Ditlantas Polda Sumatera Utara. Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati, MAg diwakili Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Prof Dr Muzakkir, MAg menyampaikan, kerja sama dengan Poldasu ini diawali dengan penandatanganan MoU beberapa bulan lalu dan diteruskan dalam perjanjian kerja sama (PKS) berupa program SIM keliling ini.

“Tentu kami sambut baik kerja sama ini. UINSU juga dalam upaya peningkatan akreditasi unggul juga bermitra dengan berbagai lembaga seperti perbankan, perusahaan, kampus-kampus dan lembaga pemerintah lain seperti kepolisian, kementerian dan lainnya. Kerja sama dimaksud diawali MoU harus diteruskan dalam bentuk MoA dan program kerja sama agar lebih bernilai,” urai Prof Muzakkir.

Ia sampaikan terima kasih atas realisasi program kerja sama ini dalam kemitraan yang baik ini. Warga kampus bisa memanfaatkan dua hal yakni perpanjangan SIM dan pembayaran pajak kendaraan bermotor, ke depan diharapkan bisa ditingkatkan, misalnya pembuatan SIM dari kampus dengan kerja sama ini. Sebagai lembaga pendidikan, ia mendorong agar warga kampus khususnya tertib lalu lintas dengan melengkapi dokumen diperlukan, serta mendorong agar masyarakat taat membayar pajak sebagai bentuk kontribusi warga negara yang baik.

Program ini diharapkan juga bisa digelar di kampus IV Durin Jangak di Tuntungan, Medan karena di sana juga memiliki sekitar 3.000 mahasiswa yang juga membutuhkan program ini. Program SIMLING dan SAMLING ini diharap menjalin persahabatan antara Poldasu, Polrestabes Medan dan Jasa Raharja. Kerja sama ke depan diharap dapat ditingkatkan dalam berbagai program, misalnya sosialisasi tata lalu lintas yang baik dan berbagai pelayanan lainnya.

Kasubdit (Registrasi dan Identifikasi) Regident Ditlantas Poldasu, AKBP Marganda Aritonang, SH, SIK, MM dalam sambutan menyampaikan, direktorat yang ia pimpin ini menaungi beberapa bidang yakni BPKP, STNK, SIM dan fasilitas material (fasmat). Ia mengaku senang atas kerja sama ini, ditambah lagi, progam SIM Keliling ini kali pertama digelar bekerja sama dengan kampus. “Ini pertama kami gelar bersama kampus. Ini hal yang luar biasa,” tukasnya.

Polri, jelasnya, memang berkomitmen bersama lembaga terkait untuk mendekatkan pelayanan agar mudah diakses dan dijangkau masyarakat di seluruh wilayah. Di antarnya muncul program SIMLING dan SAMLING yang bertujuan mengjangkau masyarakat yang aksesnya terhadap pelayanan masih jauh misal di desa-desa, termasuk kampus dan komunitas lain yang memiliki banyak orang di dalamnya. “Kerja sama ini kami nilai sangat tepat dan bermanfaat,” tandasnya.

Beberapa inovasi digital ia sampaikan, kolaborasi kepolisian dan Jasa Raharja serta dinas pendapatan. Yakni lahirnya aplikasi Signal untuk pengurusan dan pengesahan serta pembayaran pajak tahunan yang bisa dilakukan secara daring. Lalu aplikasi Sinar yakni SIM Nasional Presisi untuk mengakomodir pelayanan perpanjangan SIM.

Saat ini, ia membocorkan bawa isu keselamatan berlalu lintas jadi tren di Sumut. Menurut data tahun lalu, korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas sekitar 1.600 orang, artinya rata-rata di Sumut ada tiga sampai empat orang tewas di jalanan dan para korban masih usia produktif. “Lalu lintas ini adalah mesin pembunuh nomor satu,” ujarnya sembari menyatakan bahwa SIM penting, bukan hanya kartu untuk pelengkap ketika ditanyai petugas, namun juga SIM sebagai bukti bahwa pengendara betul-betul kompeten dan memiliki keterampilan dalam mengemudi disertai atitut yang baik. Sehingga mampu berkendara dengan aman bagi diri sendiri dan orang lain.

Namun saat ini, menurut data terkait traffic light di Sumut dinilai masih cukup buruk. Di antaranya pengendara yang tidak mau berhenti di belakang garis, hal ini menandakan masih buruknya perilaku dan kebiasaan berkendara masyarakat terutama di Sumatera Utara. Berkaitan itu, ia berharap bisa menjalin kolaborasi lebih luas untuk memberikan sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan terkait keselamatan berlalu lintas. Karena misi ini merupakan demi keselamatan manusia dan untuk kemanusiaan.

“Tujuannya demi kemanusiaan, mengurangi korban meninggal dunia di jalan karena berlalu lintas yang kurang tepat. Setiap hari rata-rata korban meninggal dunia tiga sampai empat orang itu cukup mengerikan. Harapan kami, bisa dibuka ruang untuk bekerja sama dalam berbagai kegiatan di kampus, misal sosialisasi atau penyuluhan terkait lalu lintas serta program Police Goes To School,” ungkapnya.

Kabid Pengelola Pendapatan Daerah Bappenas Provsu, Dr Ahmad Yamin, SSos, MSi menyampaikan, lima pajak yang berhak dikelola pemprov berdasarkan undang-undang. Yakni pajak kendaraan bermotor (PKB) bea balik nama, air permukaan dan pajak rokok yang di bawah pengendalian daerah dan dua dikelola pusat. Target terhadap APBD pada tahun ini sektiar Rp8 triliun, pajak ini merupakan kewajiban semua elemen masyarakat termasuk kampus. Kesadaran berpajak di Sumut masih berkisar 40-50 persen menjelaskan lost tax masih cukup besar. Senada, ia juga mengapresiasi program SAMLING ini, harapannya kerja sama dan fasilitas layanan ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya.

Kabag Operasional Jasa Raharja, Suryo Setyantoro Putro, SH, CRMO menyampaikan, mendukung upaya keselamatan berlalu lintas yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, misalnya wajib memiliki SIM bagi pengendara. Hal itu juga untuk perlindungan sosial bagi masyarakat yang sewaktu-waktu diperlukan jika mengalami kecelakaan lalu lintas. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan serah terima cendra mata. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content