UINSU

Medan (UINSU)

Rabu, 12 Maret 2025 – Safari Ramadhan UIN Sumatera Utara (UIN SU) Medan bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI memasuki hari ketiga di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pancur Batu. Kegiatan ini kembali menghadirkan kesejukan di balik tembok Lapas Kelas IIA Pancur Batu dengan siraman rohani bagi warga binaan, memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan di balik jeruji.

Kali ini, Prof. Dr. H. Hasan Sazali, MA, didapuk sebagai narasumber utama, ditemani oleh Dr. Adi Sucipto, MA, yang sejak awal Safari Ramadhan setia berbagi ilmu dan hikmah. Kehadiran Kepala Lapas, Tribowo, Amd.IP., S.Sos., M.Si, bersama Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Firman Bangun, SH, MH, semakin menegaskan bahwa Ramadhan adalah waktu untuk merangkul, menguatkan, dan menanamkan harapan baru. Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, sesi kali ini bukan sekadar ceramah, tetapi juga sebuah perjalanan batin yang mengajak setiap jiwa untuk lebih dekat kepada Allah dan menemukan makna syukur dalam setiap keadaan.

Kegiatan Safari Ramadhan ini cukup menarik atensi para warga binaan, bukan hanya mereka yang beragama Islam, tetapi juga warga binaan non-Muslim yang turut menyimak tausiyah dari luar masjid. Keingintahuan dan ketertarikan mereka mencerminkan betapa pesan kebaikan dapat menyentuh siapa saja, tanpa melihat perbedaan keyakinan. Bukti nyata bahwa Islam adalah Rahmatan lil ‘Alamiin.

Dalam tausiyahnya, Prof. Hasan Sazali mengajak warga binaan untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan. “Dalam hidup ini, kita harus selalu berbagi. Syukur adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan lapang. Baik itu nikmat maupun ujian, semuanya adalah bagian dari rencana Allah yang terbaik untuk kita. Jangan melihat ujian sebagai hukuman, tapi sebagai bentuk kasih sayang-Nya yang dapat mengangkat derajat kita di sisi-Nya,” ujarnya dengan penuh ketulusan.

Beliau juga menekankan pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. “Jangan sampai kehadiran kita membuat orang lain resah. Sebaliknya, jadilah pribadi yang membawa ketenangan, kebaikan, dan manfaat bagi sekitar. Jika kita memiliki ilmu, bagikanlah. Jika kita memiliki tenaga, gunakanlah untuk membantu sesama,” tambahnya.

Tak lupa, Prof. Hasan Sazali mengingatkan para warga binaan agar tidak berputus asa dari rahmat Allah. “Hidup ini adalah perjalanan. Jangan biarkan masa lalu menghalangi kebahagiaan kita. Ucapkan dalam hati, ‘Saya bahagia, I’m happy.’ Perbanyak zikir, tasbih, dan istighfar. Semoga Ramadhan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk meraih ketakwaan terbaik di sisi Allah,” tuturnya dengan suara yang menenangkan.

Menambah semaraknya suasana, sesi tanya jawab dibuka untuk tiga warga binaan. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang ringan namun menggelitik, suasana diskusi menjadi lebih hidup. Canda dan tawa mewarnai sesi ini, menciptakan kehangatan di tengah kebersamaan.

Safari Ramadhan ini bukan sekadar rangkaian acara, tetapi perjalanan spiritual yang mengajak setiap insan untuk merenung, memperbaiki diri, dan melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan semangat Ramadhan, di balik jeruji pun, harapan terus menyala. ( Humas )

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content